Kamis, 23 Mei 2013
Hidayatullah.com—Kualitas pertumbuhan ekonomi nasional terus menurun sehingga kesenjangan ekonomi semakin memburuk. Demikian disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam penuh prihatin
"Indikator kesenjangan atau gini ratio menunjukan terus meningkat. Ada indikasi kuat terjadi trickle-up effect atau efek konsentrasi ke atas, dalam proses pembangunan dan kinerja ekonomi kita," paparnya dalam rilisnya kepada hidayatullah.com, Kamis (23/05/2013).
Ecky memaparkan, data Tahun 2004, 40 persen penduduk dengan pendapatan terendah menerima sekitar 20,80 persen dari seluruh pendapatan, sedangkan pada Maret 2012 kelompok masyarakat tersebut hanya menerima 16,98 persen dari seluruh pendapatan.
Di sisi lain, 20 persen penduduk dengan pendapatan tertinggi memperoleh 42,07 persen dari seluruh pendapatan tahun 2004, pada Maret 2012 mereka telah menguasai 48,61 persen. Dengan perkembangan ini, gini ratio Indonesia meningkat dari 0,32 tahun 2004 menjadi 0,41 pada 2012, suatu angka terburuk dan tertinggi dalam sejarah Indonesia.
Oleh karena itu, Fraksi PKS meminta pemerintah untuk lebih serius memperbaiki kinerja konsumsi pemerintah, meningkatkan daya saing dan investasi, membangun industri nasional, memperbaiki kinerja sektor tradable dan memperbaiki kualitas pertumbuhan.
"Secara khusus pemerintah juga perlu meningkatkan belanja modal dan investasi terutama pada sektor pertanian dan industri pengolahan nasional. Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas, meningkatkan ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja dan menurunkan tingkat kemiskinan," tegasnya.*
Rep: Panji IslamRed: Cholis Akbar
23 May, 2013
-
Source: http://hidayatullah.com/dev/read/28685/23/05/2013/kesenjangan%20ekonomi%20nasional%20makin%20memprihatinkan.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Description: Kesenjangan Ekonomi Nasional Makin Memprihatinkan
Description: Kesenjangan Ekonomi Nasional Makin Memprihatinkan - Rating: 4.5 - Reviewer: Unknown - ItemReviewed: Kesenjangan Ekonomi Nasional Makin Memprihatinkan